CUKUP BAGIKU

Penuhi jiwa ini dengan satu rindu
Rindu untuk mendapatkan rahmatMU
Meski tak daya ku harap rebut cintaMU
Meski begitu hina ku bersimpuh...

Cukup bagiku Allah
Segalanya untukku
Dihatiku ini penuh terisi segala tentang Allah
Kepada nabi muhammad tercurah sholawat Allah
Tiada tuhan selain Allah cukup bagiku Allah

Hasby rabbi jalallah
Mafi Qalby ilallah
Alal hadi shalallah
Laa ilaa ha ilallah

Hasby rabbi jalallah
Mafi Qalby ilallah
Alal hadi shalallah
Laa ilaa ha ilallah

(created by opick + alm Gito)

Saudaraku sudahkah jiwa kita dipenuhi kerinduan ilahi...

Arti Cinta dalam Islam

ASS,

Kata pujangga cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi, namun getarannya dahsyat sekali. Ia mampu mempengaruhi pikiran sekaligus mengendalikan tindakan. Sungguh, Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta (Jalaluddin Rumi). Namun hati-hati juga dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu. Cinta yang tidak dilandasi kepada Allah. Itulah para pecinta dunia, harta dan wanita. Dia lupa akan cinta Allah, cinta yang begitu agung, cinta yang murni. Cinta Allah cinta yang tak bertepi. Jikalau sudah mendapatkan cinta-Nya, dan manisnya bercinta dengan Allah, tak ada lagi keluhan, tak ada lagi tubuh lesu, tak ada tatapan kuyu. Yang ada adalah tatapan optimis menghadapi segala cobaan, dan rintangan dalam hidup ini. Tubuh yang kuat dalam beribadah dan melangkah menggapai cita-cita tertinggi yakni syahid di jalan-Nya.


Tak jarang orang mengaku mencintai Allah, dan sering orang mengatakan mencitai Rasulullah, tapi bagaimana mungkin semua itu diterima Allah tanpa ada bukti yang diberikan, sebagaimana seorang arjuna yang mengembara, menyebarangi lautan yang luas, dan mendaki puncak gunung yang tinggi demi mendapatkan cinta seorang wanita. Bagaimana mungkin menggapai cinta Allah, tapi dalam pikirannya selalu dibayang-bayangi oleh wanita/pria yang dicintai. Tak mungkin dalam satu hati dipenuhi oleh dua cinta. Salah satunya pasti menolak, kecuali cinta yang dilandasi oleh cinta pada-Nya.

Di saat Allah menguji cintanya, dengan memisahkanya dari apa yang membuat dia lalai dalam mengingat Allah, sering orang tak bisa menerimanya. Di saat Allah memisahkan seorang gadis dari calon suaminya, tak jarang gadis itu langsung lemah dan terbaring sakit. Di saat seorang suami yang istrinya dipanggil menghadap Ilahi, sang suami pun tak punya gairah dalam hidup. Di saat harta yang dimiliki hangus terbakar, banyak orang yang hijrah kerumah sakit jiwa, semua ini adalah bentuk ujian dari Allah, karena Allah ingin melihat seberapa dalam cinta hamba-Nya pada-Nya. Allah menginginkan bukti, namun sering orang pun tak berdaya membuktikannya, justru sering berguguran cintanya pada Allah, disaat Allah menarik secuil nikmat yang dicurahkan-Nya.


Itu semua adalah bentuk cinta palsu, dan cinta semu dari seorang makhluk terhadap Khaliknya. Padahal semuanya sudah diatur oleh Allah, rezki, maut, jodoh, dan langkah kita, itu semuanya sudah ada suratannya dari Allah, tinggal bagi kita mengupayakan untuk menjemputnya. Amat merugi manusia yang hanya dilelahkan oleh cinta dunia, mengejar cinta makhluk, memburu harta dengan segala cara, dan enggan menolong orang yang papah. Padahal nasib di akhirat nanti adalah ditentukan oleh dirinya ketika hidup didunia, Bersungguh-sungguh mencintai Allah, ataukah terlena oleh dunia yang fana ini. Jika cinta kepada selain Allah, melebihi cinta pada Allah, merupakan salah satu penyebab do’a tak terijabah. Bagaimana mungkin Allah mengabulkan permintaan seorang hamba yang merintih menengadah kepada Allah di malam hari, namun ketika siang muncul, dia pun melakukan maksiat.


Bagaimana mungkin do’a seorang hamba yang mendambakan rumah tangga sakinah, sedang dirinya masih diliputi oleh keegoisan sebagai pemimpin rumah tangga..Bagaimana mungkin seorang ibu mendambakan anak-anak yang sholeh, sementara dirinya disibukkan bekerja di luar rumah sehingga pendidikan anak terabaikan, dan kasih sayang tak dicurahkan.


Bagaimana mungkin keinginan akan bangsa yang bermartabat dapat terwujud, sedangkan diri pribadi belum bisa menjadi contoh teladan. Banyak orang mengaku cinta pada Allah dan Allah hendak menguji cintanya itu. Namun sering orang gagal membuktikan cintanya pada sang Khaliq, karena disebabkan secuil musibah yang ditimpakan padanya. Yakinlah wahai saudaraku kesenangan dan kesusahan adalah bentuk kasih sayang dan cinta Allah kepada hambanya yang beriman…
Dengan kesusahan, Allah hendak memberikan tarbiyah terhadap ruhiyah kita, agar kita sadar bahwa kita sebagai makhluk adalah bersifat lemah, kita tidak bisa berbuat apa-apa kecuali atas izin-Nya. Saat ini tinggal bagi kita membuktikan, dan berjuang keras untuk memperlihatkan cinta kita pada Allah, agar kita terhindar dari cinta palsu.

Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang betul-betul berkorban untuk Allah Untuk membuktikan cinta kita pada Allah, ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan yaitu:
1) Iman yang kuat

2) Ikhlas dalam beramal

3) Mempersiapkan kebaikan Internal dan eksternal.

Kebaikan internal yaitu berupaya keras untuk melaksanakan ibadah wajib dan sunah. Seperti qiyamulail, shaum sunnah, bacaan Al-qur’an dan haus akan ilmu. Sedangkan kebaikan eksternal adalah buah dari ibadah yang kita lakukan pada Allah, dengan keistiqamahan mengaplikasikannya dalam setiap langkah, dan tarikan nafas disepanjang hidup ini. Dengan demikian InsyaAllah kita akan menggapai cinta dan keridhaan-Nya. Amien..


"Jika mencintai dunia niscaya kita akan binasa, Jika mencintai Allah niscaya dunia akan melayani kita" (Aa Gym)


Wass.

Pengendalian Hawa Nafsu

Ass,

Mungkin anda juga pernah mempertanyakan, "Jika orang yang mempunyai hasrat terhadap lawan jenis diberikan sarana untuk melampiaskan nafsu syahwat mereka dengan adanya lembaga pernikahan, mengapa kami tidak boleh melampiaskan nafsu syahwat alamiah kami ?"

Pernikahan bukanlah sekedar sarana untuk melegitimasi pelampiasan nafsu syahwat. Pernikahan jauh lebih mulia dari itu. Pernikahan antara lain adalah untuk membentuk suatu keluarga dan garis keturunan yang terhormat. Dengan keturunan yang terhormat tersebut diharapkan agama Allah dapat terus disebarkan sepanjang masa ke seluruh penjuru dunia dengan terhormat pula.

Sedangkan pelampiasan nafsu syahwat antar sejenis, hanyalah semata-mata akan menghasilkan pemuasan nafsu syahwat itu saja. Tidak ada tujuan lain, tidak akan menghasilkan keturunan atau hal lain yang berguna bagi agama Allah. Sehingga tidak ada kepentingan untuk melegalkannya.

Seperti dapat kita rasakan, melampiaskan nafsu syahwat adalah seperti meminum air laut. Semakin kita meminumnya, memperturutkannya, semakin hauslah kita, semakin kita menginginkannya lagi dan lagi. Kita diberi nafsu syahwat bukanlah untuk dilampiaskan, nafsu syahwat lebih cenderung diberikan sebagai cobaan bagi manusia. Jika nafsu alamiah akan makan jika tidak dipenuhi dapat membahayakan hidup kita, maka sebenarnya tidak akan terjadi hal yang buruk jika kita tidak menuruti nafsu syahwat kita.

Nafsu diciptakan bukanlah untuk dilampiaskan dan dipuaskan. Tapi nafsu diciptakan untuk dikendalikan. Bahkan orang dengan hasrat terhadap lawan jenis pun, tidak bebas dalam menyalurkan hasrat seksualnya. Mereka terikat hanya dengan pasangannya yang telah disahkan dengan pernikahan. Mereka dilarang menyalurkan hasratnya kepada orang lain yang tidak sah, karena itu tidak terhormat, akan menjatuhkan derajat manusia lebih rendah dari binatang. Mereka juga harus mengendalikan nafsu syahwat mereka. Manusia sebenarnya tidak pernah puas akan apa yang telah dimilikinya, demikian pula dengan syahwat mereka. Setelah mendapatkan yang satu mereka akan menginginkan mendapatkan yang lain, tidak akan pernah ada habisnya. Itulah mengapa perlunya melakukan pengendalian diri, termasuk terhadap nafsu syahwat, agar kita tidak menjadi manusia yang liar dan serakah.

Pemuasan terhadap nafsu syahwat hanya akan berlangsung sesaat. Jika kita mengimani akan adanya hari pembalasan, maka kita seharusnya ingat bahwa pemuasan yang sesaat itu harus dibayar dengan siksaan yang pedih. Bahkan di alam dunia, hukum Islam menetapkan hukuman mati bagi pelaku zina baik antar jenis maupun sejenis. Jika mengingat itu semua, seharusnya kita mampu mengendalikan nafsu kita. Nafsu kita tidaklah pantas ditandingkan dengan rahmat Allah yang Maha Luas yang akan kita terima jika kita mampu mengendalikannya. Allah Maha Besar. Allah Maha Suci. Jauh lebih besar, lebih suci dan lebih berarti bagi kehidupan kita di dunia dan akhirat daripada sekedar mengikuti secuil keliaran nafsu yang sesaat.

Janganlah sampai hewan ternak lebih baik keadaannya daripada dirimu! Sebab dengan tabiat yang dimilikinya, hewan tahu mana yang berguna dan mana yang berbahaya bagi dirinya. Hewan ternak lebih mendahulukan hal-hal yang berguna daripada hal-hal yang membahayakan. Manusia telah diberi akal untuk membedakannya, jika ia tidak mampu membedakan mana yang baik dan mana yang berbahaya atau mengetahui tetapi lebih mendahulukan yang membahayakan dirinya maka jelas hewan ternak lebih baik dari pada dirinya.

Wass.

Kesabaran adalah jiwa terbesar

Ass,

Kita tidak tahu mengapa manusia selalu diberikan ujian dan cobaan, tapi itulah bentuk kasih sayang Allah terhadap kita. Kita pernah menyesal dengan apa yang kita kerjakan krn tidak menghasilkan apapun, sebenarnya kita sering mengalami seperti itu .........mungkin sering juga menghakimi diri sendiri. Kita perlu sadari janganlah pernah melihat sesuatu karena kegagalannya tapi cobalah ingat-ingat apa yang selama ini diberikan Allah buat kita. Banyak sekali yang diberikan Allah kepada kita, tetapi kalau kita melihat kegagalan kita terus menerus maka kita tidak akan sadar akan keberadaan Allah disamping kita.


Dalam jiwa seseorang sebenarnya ditanamkan kebaikan tapi kitalah yang terkadang merusaknya. Jika kita ingin menjadi yang terbaik buat semua orang janganlah kita berputus asa dan sebaiknya yakin saja dengan bantuan Allah. Kita bisa konsultasi masalah dengan Allah disaat kita sholat, karena itu adalah suatu pegangan buat kita supaya kita tidak pernah kehilangan Allah di hati kita. Makanya kita harus menggunakan kesabaran.....Kita harus senantiasa menjaga hati kita...Kadang kita tidak pernah sabar dalam menghadapi sebuah cobaan. Bukannya syukur yang terungkap namun cemoohan. Padahal Allah SWT selalu akan menggantikannya dengan yang jauh lebih baik. Mungkin saja tidak sekarang tapi nanti. Dan itu pasti.

Sebagaimana kisah Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Hadist Riwayat (HR) Hakim, ternyata sabar selalu berbuah positif bahkan mampu memupus kejahilan. Tidak ada kamus kalah-menang untuk urusan yang satu ini. Dan, sekiranya kesabaran diterapkan sebagai sebuah ibadah, tidak ada istilah kesengsaraan dalam lembaran-lembaran kehidupan. Yang ada hanyalah kenikmatan yang tertunda.

Semoga kita senantiasa termasuk golongan orang-orang yang sabar...Amin.

Wass.

Ibu....

Ass,

Ibumu adalah…
Ibunda darah dagingmu
Tundukkan mukamu
Bungkukkan badanmu
Raih punggung tangan beliau
Ciumlah dalam-dalam
Hiruplah wewangian cintanya
Dan rasukkan ke dalam kalbumu
Agar menjadi azimah bagi rizki dan kebahagiaanmu..

Wass.